Cari Blog Ini

Pusat Peradaban

Modern

Entri Populer

Powered By Blogger

Entri Populer

Entri Populer

Kamis, 31 Maret 2011

Sebuah Jalan Panjang
Ketika aku masih kecil, suka sekali bermain dengan teman-teman tanpa ingat waktu. Artinya saat itu saya sangat tenggelam dalam menggunakan waktu hanya sebuah kenikmatan rasa bahagia bersama teman-teman. Saat ibu (alm), senantiasa mengajak saya ke pengajian ke pengajian lain ,,, secara otamatis My Mom menghendaki saya untuk menjadi seorang Mubaligh, Juru pidato seperti tokah agama di kampung-kampung. Yang akhirnya saya di kirim lembaga pendidikan pembangun peradaban bangsa berupa Pondok Pesantren. My mom sangat sayang kepada saya, sampai dia pernah bilang, bahwa saya besok kelak menjadi seorang dosen. Saya tidak pernah kepikiran hal itu. Semakin hari semakin asyik bermain dengan teman2 sebaya di kampung halaman ku, tapi badan saya selalu kebal karena sering gerak. Sampailah saya dewasa, waktupun saya habiskan dengan lembaran-lembaran buku, karena saya terlalu hanyut dengan buku-buku diperpustakaan. Pondok Pesantren Madrasah Wathoniyah adalah Ponpes Yang lebih dari satu abad. Setalah saya melalang buana dari PPM ASSALAM Temanggung. Terfikir di SMA untuk kuliah di Al-Azhar University, tapi saya anak satu2nya laki2 ....ga Boleh, alhamdulillah saya juga tahu Hikmahnya...saya pernah terbetik untuk berbuat terbaik semampu saya dan bisa tembus kampus UGM, eh ternyata Allah Maha Mendengar, sehingga Saya bisa kuliah Pasca Sarjana Hubungan Internasional Bersama teman2. Ini adalah Foto dengan Bang Bobby, saat kuliah d Kampus UGM.
Saya masih menapaki Jalan Ini dengan sekuat tenaga tanpa henti lelah. Masih terbetik dalam otak saya untuk mendirikan lembaga pendidikan untuk mencetak generasi Bangsa yang berkarakter, pendidikan berbasis bakat. Mempunyai Istri diwaktu Muda juga targetan dalam Waktu dekat. Pernah terbetik dalam otak saya bahwa, saya akan menikah dengan mahasiswa UGM jurusan Kedokteran, Tapi Tuhan Saja yang Tahu.
Usia sekarang yang pernah mengalami masa kecil, remaja, bahkan mulai berfikir matang, saya terus mencari titik temu, karena setiap masa pasti ada permasalahan yang solusinya berbeda walaupun dengan permasalahan yang sama.
Kadang saya sering mengikuti Problem Solving, tetapai saya, kadang memiliki cara sendiri dalam menyelesaikan masalah hidup, karena saya fikir pengambilan keputsusan sangat komplek.
Menghadapi titik jenuh, Ada setip manusia sering mengalami itu. Saat butuh sendirian, tanpa ada hal yang perlu diganggu, saya menangkan Jiwa dengan Ingat kepada sang Pencipta, kita hanya barang titipan.
Tawakkal adalah jalan terbaik dalam menyelesaikan masalah, kekuatan Iman, bathin akan meringankan beban berat yang kadang sulit terasa. Selama nafas ini masih ada, pergerakan darah dan tubuh tetap akan bergelinding.